Windesi, 26 Juli 2025 — Persekutuan Wanita (PW) GKI di Tanah Papua Klasis Windesi kembali menunjukkan semangat dan kreativitas luar biasa dalam perayaan Hari Doa Syukur PW Tahun 2025 yang berlangsung meriah selama dua hari, dari tanggal 25 hingga puncaknya pada 26 Juli 2025. Dengan melibatkan seluruh jemaat di lingkup Klasis Windesi, kegiatan ini menjadi wujud nyata dari kekuatan spiritual dan kebersamaan perempuan gereja dalam pelayanan.


Mengangkat tema "Kasih Kristus Menggerakkan Kemandirian Gereja Mewujudkan Keadilan, Perdamaian, dan Kesejahteraan" serta sub tema "Kasih Kristus Membangun Sinergitas Spiritual PW GKI Se-Tanah Papua untuk Melahirkan Budaya Baru dalam Nilai Kesehatian, Ketekunan, Kesetiaan, dan Ketaatan Iman", seluruh rangkaian kegiatan berlangsung dalam semangat yang antusias, tertib, dan penuh makna.

Rangkaian Kegiatan Penuh Warna dan Makna


Perayaan diawali dengan Karnaval Busana Profesi yang berlangsung di Jemaat GKI J.A. Van Balen Windesi, yang menampilkan ibu-ibu dari berbagai jemaat mengenakan pakaian profesi seperti perawat, guru, petani, hingga pemimpin gereja. Karnaval ini bukan sekadar parade kostum, melainkan simbol harapan dan doa agar perempuan gereja terus memainkan perannya secara aktif dalam berbagai bidang kehidupan sosial, ekonomi, dan spiritual.


Selanjutnya, pada malam hari, suasana berubah menjadi sakral dengan Pawai Obor yang dilaksanakan serentak di lingkungan pelayanan IV, yakni di Jemaat GKI Franz Mosche Jomber, N. Rinooy Saref, dan Sola Scriptura Prufrey. Cahaya obor yang dibawa menyala sepanjang jalan menjadi gambaran iman yang hidup dan berkobar dalam kesetiaan perempuan-perempuan Tuhan.


Tak kalah menarik, kegiatan Cerdas Cermat Alkitab (CCA) yang juga digelar di lingkungan pelayanan IV menghadirkan kompetisi pengetahuan Alkitab yang mempertemukan regu-regu PW dari berbagai jemaat. Ini menjadi bukti nyata bahwa ketekunan dalam pengenalan akan Firman Tuhan menjadi fondasi utama dalam membangun spiritualitas dan kepemimpinan yang kokoh dalam gereja.


Sebagai puncak dari seluruh rangkaian acara, Ibadah Syukur digelar serentak di masing-masing jemaat pada 26 Juli 2025. Ibadah ini menjadi momen reflektif dan sakral untuk mengangkat puji-pujian syukur atas kasih dan penyertaan Kristus yang terus memampukan dan mempersatukan PW dalam satu tubuh Kristus.

Refleksi: Dari Kreativitas Menuju Spiritualitas dan Kemandirian

PW Klasis Windesi Rayakan Hari Doa Syukur dengan Semangat dan Kreativitas", bukan sekadar ungkapan suasana semarak perayaan. Ia mencerminkan kekuatan transformatif kasih Kristus yang membangun semangat baru dalam pelayanan perempuan gereja. Semangat itu bukan hanya dirayakan, tetapi juga dihidupi melalui kreativitas dalam kegiatan, kekompakan dalam kebersamaan, dan ketekunan dalam iman.

Melalui tema dan subtema yang diangkat, seluruh kegiatan Hari Doa Syukur PW tahun ini memperlihatkan bagaimana kasih Kristus bekerja secara nyata dalam kehidupan perempuan gereja. Ia membangun sinergitas spiritual yang kokoh, mendorong budaya pelayanan yang lahir dari kesehatian, ketekunan, kesetiaan, dan ketaatan iman. Inilah fondasi menuju kemandirian gereja yang adil, damai, dan sejahtera.

Hari Doa Syukur tahun ini menjadi bukti bahwa ketika kasih Kristus menjadi pusat segala kegiatan, maka setiap kreativitas dan semangat pelayanan akan bermuara pada kesatuan tubuh Kristus yang hidup gereja yang tidak hanya bersyukur, tetapi juga terus bertumbuh dan berdampak. (Paul Kapisa)