Werabur, 7 September 2025 – Persekutuan Anak dan Remaja (PAR) Klasis Windesi merayakan HUT ke-2 dengan penuh hikmat dan sukacita iman. Ibadah syukur dipusatkan di Jemaat GKI Betel Werabur selaku tuan rumah, dihadiri oleh 430 jiwa yang terdiri dari anak-anak Sekolah Minggu, dan pengasuh dari beberapa jemaat di Klasis Windesi, antara lain: Jemaat GKI J.A. Van Balen Windesi, GKI Yauna Papoto Yauna Bepui, Jemaat GKI Elim Tamoge, serta Jemaat GKI Efata Werianggi.


Refleksi Firman Tuhan dibawakan oleh Calon Pelayan Firman Paulus Kapisa, S.Si.Teol, dengan mengangkat tema: “Menjadi Anak Tuhan yang Mengasihi Sesama dan Berhati Tulus” berdasarkan Kejadian 45:1–28. Dalam refleksinya, ia menegaskan panggilan anak-anak Tuhan untuk hidup saling mengasihi dengan ketulusan hati, meskipun sering disakiti, dilukai, atau menjadi korban kejahatan dan ketidakadilan. Calon Pelayan mencontohkan teladan Yusuf yang tetap mengasihi saudara-saudaranya meskipun pernah dijual dan diperlakukan dengan jahat.


“Anak-anak Tuhan diajar untuk membalas kejahatan dengan kebaikan, mengasihi dengan tulus, dan tetap setia pada kasih Kristus. Inilah panggilan yang perlu ditanamkan sejak dini dalam diri anak-anak kita,” ungkapnya dalam perenungan.

Selain kepada anak-anak, refleksi Firman juga memberikan nasihat khusus bagi para guru Sekolah Minggu agar tetap menjadi teladan, sabar, dan tekun dalam membimbing anak-anak di tengah tantangan zaman.


Dalam kesempatan tersebut, Wakil Sekretaris Klasis Windesi, Pnt. Irik D. Karubui, menyampaikan kesan dan pesan mewakili Badan Pekerja Klasis. Ia mengajak seluruh jemaat yang hadir untuk mengucap syukur atas kasih Tuhan yang telah menuntun PAR Klasis Windesi memasuki usia yang ke-2 sejak berdiri secara kelembagaan pada 7 September 2023.

“Tetaplah setia dan tekun dalam pelayanan ini. Jadilah anak-anak Tuhan yang saling mengasihi satu sama lain, dan mari menopang kesehatian yang menjadi fokus pelayanan di tahun 2025,” pesannya menutup sambutan.

Puncak perayaan ditandai dengan pemotongan kue ulang tahun dan jamuan kasih bersama sebagai tanda persekutuan dan sukacita. Selain ibadah syukur secara klasikal di GKI Betel Werabur, beberapa jemaat-jemaat juga melaksanakan ibadah syukur di tempat masing-masing, tanpa mengurangi makna syukur atas karya Tuhan bagi PAR Klasis Windesi.


Melalui momentum HUT ke-2 ini, diharapkan PAR Klasis Windesi semakin bertumbuh menjadi wadah pembinaan iman bagi anak-anak dan remaja. Kehadiran mereka di tengah jemaat bukan hanya sebagai penerus, tetapi juga sebagai pelaku kasih Kristus sejak dini. Dengan semangat kesehatian, PAR Klasis Windesi berkomitmen melanjutkan pelayanan, memperkuat pengasuhan iman, dan membangun generasi muda gereja yang penuh kasih, tulus, dan takut akan Tuhan (Paul Kapisa)