Ibadah Gabungan Pemuda, se-lingkungan II Klasis Windesi, mengangkat tema penting yang sering dilupakan di tengah semangat kebebasan dan gaya hidup masa kini: bahwa masa muda adalah waktu yang indah, tetapi bukan tanpa tanggung jawab.
Melalui Firman Tuhan dari Pengkhotbah 11:9–10 dan 12:1–14, Pdt.Donatus Waney mengingatkan bahwa Tuhan tidak melarang kita bersukacita di masa muda. Bahkan, kaula muda dipanggil untuk menikmati hidup sepenuhnya. Namun, semua itu harus dijalani dalam kesadaran bahwa setiap pilihan kita akan dimintai pertanggungjawaban oleh Tuhan.
Firman Tuhan ini membawa tiga perenungan penting:
- Kebebasan anak muda harus disertai kesadaran akan tanggung jawab rohani.“Bersukarialah, hai pemuda... tetapi ketahuilah bahwa karena semuanya itu Allah akan membawa engkau ke pengadilan.” (Pkh. 11:9)
- Jangan tunggu tua untuk mengingat Tuhan.Kita diminta untuk “mengingat Penciptamu pada masa mudamu”, karena akan datang masa ketika kekuatan, semangat, dan waktu kita tidak seperti sekarang lagi. (Pkh. 12:1)
- Hidup yang benar dimulai dari takut akan Tuhan.Akhir dari segala nasihat adalah ini: “Takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-Nya.” (Pkh. 12:13)
Pdt.Waney juga menasihatkan pemuda-pemudi untuk dapat menjaga diri dalam menghadapi arus globalisasi yang menarik perhatian serta mempergunakan teknologi (media sosial) dengan bijak dan berspiritualitas, terutama dalam menilai dan menanggapi secara kritis persoalan-persoalan yang dihadapi dalam kontekes kehidupan di Tanah Papua.
Ibadah Gabungan ini dihadiri oleh 36 perwakilan anggota muda dari beberapa jemaat yang berada di lingkungan II Klasis Windesi yaitu : GKI Elim Tamoge, GKI Efata Werianggi, GKI Betel Werabur, dan GKI Ora et Labora Mamisi. Seluruh anggota muda yang hadir diajak untuk melihat bahwa Ibadah gabungan PAM bukan sekadar acara rutin, tetapi sebuah undangan untuk merenung dan menata ulang arah kehidupan sebagai pemuda Kristen. Apakah hidup kita saat ini berkenan kepada Tuhan? Apakah kita hanya mengejar kesenangan dunia, atau sungguh-sungguh membangun hidup yang bernilai kekal?
Melalui pelaksanaan ibadah PAM tersebut, seluruh anggota muda ssemakin dikuatkan, dicerahkan, dan diperlengkapi untuk menjalani masa muda yang tidak hanya seru, tetapi juga bermakna dan penuh tujuan di hadapan Tuhan.
“Muda itu anugerah, tapi hidup bertanggung jawab adalah pilihan.”
Tambahkan Komentar Baru