Renungan Pengucapan Syukur (Kedukaan)
Bacaan : Yohanes 20 : 19 & 20.
Tema : Menapaki kehidupan dengan kedamaian.
Shalom ! Saudara-saudara yang terkasih
Adalah suatu sukacita, bila dalam hidup ini
kita memiliki kesempatan untuk dapat menikmati kebersamaan dengan orang-orang
yang kita kasihi. Katakan saja keluarga; orang-orang yang penting dalam hidup
ini, selalu ada saat kita membutuhkan pertolongan dalam situasi apapun, dan
sukacita bersama dengan mereka itu tidak bisa digantikan dengan apapun.
Bagi beberapa orang yang hidup terpisah,
jauh dari keluarga tentu merindukan sebuah sukacita dan kebahagiaan saat
bersama-sama dengan orang-orang terkasih.
Seringkali karena kondisi jarak yang jauh,
mendengarkan suara mereka yang kita kasihi sangat memberi ketenangan dalam
hati. Bahkan dalam perjumpaan, senyuman atau pelukan mereka pun akan sangat
memberi rasa bahagia yang besar.
Kehadiran orang-orang yang terkasih itu
selalu bawa kehangatan dalam hidup kita.
Sebaliknya, ketika mereka yang kita kasihi
ini mereka pergi meninggalkan kita, rasanya ada sesuatu yang kurang dari hidup
kita. Ada yang kurang lengkap dalam komunitas keluarga, tetapi juga di setiap
individu dalam keluarga. Kepergian mereka meninggalkan suasana hampa dan kosong
dalam hidup kita.
Kekosongan ini, bahkan mempengaruhi seluruh
kehidupan kita, sehingga seringkali kita :
·
Kehilangan semangat
·
Kita bisa ada dalam rasa sedih
yg berlarut-larut.
·
Bahkan apa yang menjadi
penyebab dari kepergian orang yang kita kasihi pun membuat hati kita bisa saja
menyimpan rasa tentram dan nyaman serta tidak ada damai dan sejahtera.
·
Ketidakdamaian membuat tidak
mampu menjalani setiap langkah demi langkah kehidupan dan melihat kebaikan
Tuhan.
Saudara-saudara yang terkasih,
Bagaimana orang percaya dapat mampu &
memiliki semangat untuk tetap menjalani kehidupan ini tanpa orang yang kita
kasihi ?
Melalui Firman Tuhan saat ini, kita hendak
melihat bagian terpenting dalam hidup, yang menolong kita menjalani hidup
dengan ketenangan dan sukacita, serta percaya bahwa Tuhan selalu bersama dalam
segala situasi kehidupan yang kita alami.
Mari lihat Firman Tuhan !
Injil Yohanes secara khusus mengulas
identitas Yesus sebagai Anak Allah, kemahakuasaan-Nya yang hadir di
tengah-tengah realitas keberadaan manusia. Yohanes sebagai murid yang dikasihi
Yesus mencatat sebuah kesaksian bagi orang-orang percaya untuk menguatkan iman
dan pengharapan mereka kepada Tuhan di tengah-tengah pertentangan ajaran,
tekanan dan penindasan, dan bahkan dalam potensi perpecahan yang dialami
komunitas orang percaya.
Yesus Kristus menjadi tokoh utama yang
mentransformasikan kehidupan manusia yang rusak, memulihkan relasi manusia
dengan Sang Pencipta serta meneguhkan iman percaya mereka melalui peristiwa
kebangkitan-Nya.
Nats Injil ini menampilkan gambar suasana
hati yang dialami para murid-murid, sehingga mereka memilih berada dalam satu
ruang yang terkunci.
Gejolak peristiwa viadolorosa-kalvari,
kematian-kebangkitan Yesus menghadirkan perasaan yang berkecamuk dalam hati
para murid.
Para murid melindungi diri dalam ruang
terkunci, dan menjaga diri mereka terhadap perhatian publik. Dalam keberadaan
sebagai pengikut Yesus tentu para murid ada dalam berbagai gejolak perasaan
yang bercampur aduk. Dan pintu yang terkunci menjadi lambang "ketiadaan
damai, sukacita, dan harapan kehidupan" karena ketakutan para murid.
Kepergian Yesus sebagai harapan mereka itu
tentu menimbulkan kekosongan dalam komunitas mereka serta dalam pribadi para
murid.
Peristiwa kebangkitan dan berita palsu
mahkamah pun akan menyebabkan kegelisahan dan ketidakdamaian dalam hati para
murid
Namun didalam ruang yang terkunci, dengan
semua gejolak suasana hati para murid itu,
Yesus dengan kuasa-Nya, hadir dan
menyatakan Damai Sejahtera bagi para murid.
Kehadiran Yesus menawarkan "Damai
Sejahtera" ini untuk meruntuhkan,
membuka ruang yang terkunci bagi komunitas, bahkan hati para murid, ruang yang
menyimpan semua gejolak perasaan, ketakutan, kehilangan harapan dan ketiadaan
sukacita.
Kita tidak bisa membayangkan apa yang akan
terjadi, ketika Yesus tidak hadir ke tengah-tengah para murid yang mengunci
diri mereka.
Namun penawaran "Damai Sejahtera"
diteguhkan dengan gambar identitas yang mengalami penderitaan (ayat 20). Luka
yang dialami Yesus yang tampakkan kepada para murid, mentransformasikan iman
dan harapan mereka, dari ketakutan menjadi sebuah keberanian, dari kehilangan
harapan menjadi sukacita, karena Yesus menunjukkan fakta kebangkitan-Nya.
Saudara-saudara yang terkasih !
Kemahakuasaan Yesus yang hadir di
tengah-tengah keberadaan para murid menunjukkan bahwa Dia mampu untuk hadir dan
mengubah segala ketakutan, mengubah ketiadaan harapan menjadi sebuah sukacita
yang baru, dan mampu memberikan harapan untuk menapaki kehidupan.
Tidak ada damai dan sejahtera tanpa
kehadiran Yesus.Tidak ada sukacita tanpa sebuah penyataan kasih yang besar.
Tidak ada harapan kehidupan tanpa kedamaian dan sukacita.
Yesus Kristus hadir dan menjawab semua
ketiadaan itu dan mengisi ruang hampa dan kosong dalam komunitas dan individu
pengikut-Nya. Sehingga "Damai Sejahtera" yang diberikan Yesus
memampukan setiap orang percaya untuk dapat menjalani kehidupan, dengan
kekuatan dan harapan serta sukacita.
Saudara-saudara yang diberkati Tuhan !
Ketiadaan damai dan sukacita karena
kehilangan mereka yang kita kasihi, menempatkan kita pada ruang yang kosong dan
hampa, serta membuat kita tidak memiliki daya dan semangat untuk menapaki
kehidupan.
Ketiadaan damai dan sukacita membuat kita
terus terlarut dalam berbagai gejolak perasaan yang mempengaruhi pola pikir dan
tindakan kita.
Sukar bagi kita untuk melihat setiap bagian
terbaik dalam hari-hari hidup kita.
Firman Tuhan di saat ini mau mengingatkan
kita,
Sebagai orang percaya bahwa :
1. Yesus mampu hadir dimana saja
dan bahkan dalam kesukaran hidup yang kita alami. Ketika Yesus hadir maka Dia
tahu bagian patut kita tempuh. Dia tahu bagian yang terbaik dalam hidup kita.
Dan kehadiranNya menunjukkan Kasih-Nya yang tiada terbatas yang mau merangkul
kita.
2. Gejolak rasa yang kita alami
membuat kita sukar melangkah keluar dari ruang hampa dan kosong dalam hidup
kita. "Damai dan sukacita" yang diberikan Yesus, menolong kita
menapaki kehidupan dengan ketenangan, sukacita dan percaya bahwa Yesus ada dan
menjadi sahabat perjalanan.
Saat kita memaknai syukur hari ini, kita
diajak untuk merengkuh dan memeluk "damai dan sejahteraNya".
Dengan pertolongan Tuhan, kita percaya
bahwa hanya dengan kehadiran dan damai sejahteraNya, kita mampu untuk menjalani
kehidupan ini.
Maukah kita menerima bagian terbaik yang
Yesus berikan kepada kita ?
Tuhan menolong kita.
Tambahkan Komentar Baru